
Kartu Nama: Jangan Sampai Peluang Hilang Gara-Gara ‘DM Aja Ya’
Kartu Nama: Jejak Kecil yang Menyambung Peluang Besar
Waktu itu saya baru selesai presentasi di sebuah acara komunitas bisnis lokal. Materi sudah disiapkan, slide rapi, delivery lancar. Tapi begitu sesi networking dimulai, saya cuma bisa senyum dan bilang, “Instagram saya @... ya, nanti DM aja.”
Satu orang angguk, dua orang senyum, sisanya... hilang begitu saja.
Di situlah saya sadar: kartu nama bukan sekadar formalitas—ia adalah pengingat, penghubung, dan pembuka pintu.
Kenapa Orang Butuh Kartu Nama?
Karena kita nggak selalu bisa diingat.
Karena sinyal HP bisa hilang, tapi selembar kartu bisa nyelip di dompet dan muncul lagi saat orang butuh jasa kita.
Karena di dunia yang serba digital, justru benda fisik yang terasa paling personal.
Kartu nama itu seperti jabat tangan kedua—yang tetap ada bahkan setelah pertemuan selesai.
Kenapa Harus Cetak di Sini?
Karena waktu itu berharga.
Di tempat ini, kalau file desain sudah siap, dalam 1–3 jam kerja kartu nama bisa langsung jadi.
Nggak perlu tunggu berhari-hari, nggak perlu bolak-balik revisi.
Langsung cetak, langsung pegang, langsung pakai.
Bayangkan: kamu punya meeting sore ini, dan pagi tadi baru dapat desain dari tim. Di tempat lain, kamu mungkin harus bilang “nanti saya kirim via email.”
Di sini? Kamu bisa bilang, “Ini kartu saya.”
Penutup: Jejak yang Tak Terlupakan
Kartu nama bukan cuma soal nama dan nomor.
Ia adalah kesan pertama yang bisa dibawa pulang.
Dan kalau dicetak dengan cepat, rapi, dan profesional—ia bisa jadi kesan terbaik yang bertahan lama.
Jadi, kalau kamu sudah punya desainnya, jangan tunggu.
Cetak sekarang.
Karena peluang nggak selalu datang dua kali—tapi kartu nama bisa jadi pengingat yang tak pernah lupa.